Pengaruh Serangan Jantung pada Kehidupan Seks
Bagi
sebagian orang, berhubungan seks setelah serangan jantung itu aman. Tetapi sekitar separuh pria dan wanita mengatakan mereka
bermasalah dengan fungsi seks setahun setelah serangan jantung. Demikian
hasil sebuah studi baru yang diterbitkan di JAMA Cardiology.
Peneliti
menganalisa data 2.802 orang di AS dan Spanyol yang mengalami serangan jantung dan dilacak sampai setahun kemudian. Mereka yang terlibat dalam penelitian
itu berusia 18-55 tahun, usia di mana 20 persen serangan jantung terjadi.
Dari
orang yang aktif secara seksual dalam studi tersebut, lebih dari separuh wanita
dan hampir separuh pria bermasalah dengan fungsi seks setahun setelah serangan jantung.
Masalah
paling lazim adalah kurangnya minat seks dan bermasalah dengan pelumasan,
sementara pria mengalami masalah ereksi dan kurangnya minat.
Beberapa
dari keluhan itu mungkin berakar dari campuran masalah biologis dan psikologis.
Ini kata peneliti Dr Stacy Lindau, associate professor obestetri/ginekologi dan
kedokteran geriatri serta direktur University of Chicago's Program in
Integrative Sexual Medicine.
"Seksualitas
adalah fenomena tubuh dan pikiran," katanya. Lindau mengatakan pernah
memeriksa pasien yang serangan jantungnya menciptakan kekhawatiran perihal
seks. "Sejumlah orang khawatir hubungan seks akan memicu serangan jantung lagi," imbuhnya.
Sedangkan
sejumlah pasien mengatakan serangan jantung membuat mereka lebih dekat dengan pasangan. "Mereka menyadari betapa
berharganya pasangan tercinta serta berkomitmen untuk lebih memperhatikan
kehidupan seks mereka," tambahnya.
"Empat
puluh persen wanita dan 55 persen pria yang tak punya masalah sebelum serangan jantung melaporkan tak berhubungan seks setahun setelah serangan," katanya.
Penemuan
lainnya, pasien serangan jantung yang tak konsultasi ke dokter soal seks cenderung tak
bermasalah dengan seks.
"Sebagian
besar masyarakat setelah serangan jantung ingin kembali dengan kehidupan seksnya. Seks merupakan elemen penting
untuk membantu mereka sembuh. Kita sekarang tahu apa masalahnya sehingga kita
dapat memberikan konseling pasien apa yang harus dilakukan dan apa yang dapat
diharapkan," katanya
0 komentar:
Posting Komentar